Cinta-Love-Liebe. Herogame
Cinta.. cinta... cinta... lagi-lagi persoalan ada pada masalah yang namanya cinta. Ada yang bilang kalau cinta itu tak sekedar kata yang hanya terucap di bibir saja (Weiiittt...ss). Ungkapan tadi dapat digambarkan sebagai makna yang sesungguhnya bahwa cinta adalah perasaan yang timbul dari yang terdalam dan tidak dapat ditolak karena kalau udah cinta mau bagaimanapun tetap cinta. Sebuah pengalaman dari sang penulis yang dapat ditulis disini adalah menggambarkan sebuah perjuangan cinta seorang pacar dari si penulis yang tujuannya untuk memberi pengertian pada si penulis. Salut dah buat sang pacar...
Sebelumnya dengan mengurangi rasa hormat pada sang pacar, si penulis menyamarkan namanya supaya sang pacar jangan menjadi public figure pada tulisan ini. Karena yang dipublikasikan adalah perjuangan cintanya, bukan namanya. Sang pacar disini kita sebut saja dengan nama Mawar seperti nama samaran yang ada di media cetak lainnya.
Yap, kita mulai dengan pembukaan dari awal dengan alur maju mundur. Mawar dengan si penulis sudah merajut hubungan selama beberapa tahun lamanya. Dari hubungan yang lama itu, si penulis ingin menceritakan awal bertemunya dengan Mawar yang disengaja. Perkenalan ini pada awalnya tercipta melalui perbincangan via telepon genggam dan media pesan singkat yang berkelanjutan karena merasa adanya kecocokan dalam berbincang-bincang. Karena jauhnya jarak tempuh antara si penulis dengan Mawar, pada suatu saat bertemulah pada suatu acara yaitu nonton bioskop, yang merupakan acara yang sangat umum dan digemari oleh berbagai kalangan, dan sebenarnya yang membuat acara itu adalah si penulis, karena si penulis ingin bertemu dengan Mawar. Setelah bertemunya anak adam dan hawa tersebut, timbullah rasa benih-benih yang saat itu belum tahu benih itu seperti apa. Singkatnya terjadilah suatu hubungan asmara yang katanya seperti itu atau pada umumnya biasa dikatakan dengan in Relationship.
Oh.. iya hubungan antara si penulis dengan Mawar memiliki hubungan jarak jauh karena perbedaan kota dan waktu. Long Distance Relationship ini tidak menjadikan suatu permasalahan bagi si penulis yang pada umumnya orang menjalin hubungan baru-baru ini seperti hangatnya susu putih dengan campuran jahe hangat yang sangat nikmat. Semakin dinikmati semakin hangat pula rasanya, Hmmm... Si penulis merasakan sangat beruntung sekali telah menjalin hubungan dengan Mawar. Keberuntungan itu didapat karena cara dalam memperhatikan si Penulis beda daripada yang lain dan beda dengan wanita-wanita umum yang sudah ter-stempel dari pabriknya. Dengan berjalannya seiring waktu memasuki bulan pertama hingga bulan-bulan berikutnya si Penulis sudah merasa nyaman sekali dengan Mawar karena dilihat dari kacamata penulis, Mawar sudah cukup melengkapi hidupnya (namanya juga cinta...). Setiap perhatian yang diberikan Mawar kepada penulis seperti tidak ada habisnya dan yang pastinya tidak ada bosannya bagi Mawar untuk memberikan curahan kasih sayangnya kepada penulis. Apa yang penulis lakukan yang tidak sesuai dengan kehendaknya, Mawar langsung memberikan pengertiannya berupa nasehat-nasehat yang kadang-kala tidak digubris si penulis dan pada akhirnya membuat Mawar marah-marah kepada si penulis. Penulis yakin ungkapan marah yang diberikan oleh Mawar adalah rasa kasih sayangnya Mawar kepada si penulis. Penulis kerap kali membuat marah Mawar karena penulis suka menunda apa yang harus dikerjakan atau yang dilakukan hingga akhirnya pekerjaannya tertinggal. Mawar sangat sabar sekali menghadapi sikap penulis yang sering membuat kecewa Mawar.
Dalam menjalani hubungan cinta ini, si penulis memiliki sikap yang agak cuek terhadap Mawar, dan Mawar sendiri kurang begitu suka dengan sikap si penulis. Dari sinilah Mawar mulai berusaha dengan segala caranya agar si penulis bisa perhatian kepada Mawar. Namun si penulis tidak bisa merasakannya usaha Mawar dalam memberi pengertian kepada si Penulis. Pernah suatu kali Mawar datang ke kota si penulis hanya untuk menjemput si penulis supaya bisa pulang kembali ke kotanya Mawar (ohh...my hero). Perjuangan yang seperti itu tidak seberapa dibandingkan dengan perjuangan Mawar yang berikutnya untuk dapat memperhatikan si penulis. Sejak dahulu Mawar hanya berkata pada si penulis “aku cuma butuh perhatian dari kamu..” namun si penulis merasakan perhatian yang diberikan untuk Mawar sudah cukup. Dan perkataan Mawar yang seperti tadi kembali terucap dan kembali lagi terucap hingga kembali lagi terucap. Penulis akhirnya bertanya pada beberapa temannya, dan akhirnya penulis mendapatkan kesimpulan bahwa Mawar itu sangat berlebihan untuk mendapatkan perhatian (saat itu penulis masih dengan perasaan cueknya..). Padahal memang si penulis yang kurang memberikan perhatiannya kepada Mawar dan kembali ke sikap penulis, yaitu perbedaan merupakan suatu hal yang wajar.. Apa waktu itu si penulis terlalu menyatukan cinta dengan rasional??! Jadinya ya seperti itulah, terlalu sulit diungkapkan dengan kata-kata.
Kembali pada suatu permasalahan yang intinya ada pada perhatian lagi. Si penulis tetap dengan sikap cueknya dan Mawar memiliki sikap yang tetap perhatian kepada si penulis. Namun pada suatu saat si penulis memang terkesan lebih cuek kepada Mawar karena penulis merasa sudah cukup dengan perhatian yang diberikan oleh Mawar. Kecuekan sikap penulis ternyata menjadikan sikap Mawar bukannya putus harapan untuk menjalin hubungannya dengan penulis namun sebaliknya, Mawar lebih berusaha untuk tetap memberi perhatiannya kepada penulis. Penulis merasa bahwa apa yang dilakukan oleh Mawar bukanlah suatu hal yang seharusnya diberikan kepada penulis. Penulis pernah mengatakan pada Mawar, “kamu jangan terlalu berkorban demi aku...” setelah penulis berkata seperti itu lagi-lagi Mawar semakin berusaha untuk tetap menjalin hubungan dengan penulis. Terlebih si penulis meminta Mawar untuk mengakhiri hubungan yang telah lama ini karena pada saat itu penulis tidak ingin melihat usaha Mawar yang sia-sia. Sebuah keputusan yang diambil Mawar bukan untuk segera mengakhiri hubungannya dengam penulis namun Mawar lebih memilih untuk mempertahankan hubungannya dengan penulis (ex. Love is Hero). Semua berjalan seperti cinta bertepuk sebelah tangan yang menjadikan Mawar makin mempertahankan hubungannya dengan penulis. Penulis langsung berpikir kalau Mawar benar-benar berusaha supaya semuanya tetap kembali seperti sedia dulu kala. penulis sempat berpikir kalau apa yang dilakukan si penulis terhadap Mawar sudah sungguh kelewatan dan penulis berpikir juga kalau si penulis sudah nggak pantas lagi menjalin hubungannya dengan Mawar. Apa yang semua dipikirkan oleh penulis semua sudah menjadi keputusan penulis untuk melanjutkan hubungan ini dengan Mawar namun apa yang dipikirkan ternyata berubah semua dengan kehendak penulis. Mawar sudah terlanjur kehabisan cara untuk mempertahankan hubungannya lagi dengan sikap penulis yang dulu-dulu sangat sangat dan sangat cuek kepada Mawar. Pernah terjadi lagi, Mawar dengan cara terakhirnya menyuruh penulis untuk berselingkuh kepada seseorang entah lawan jenis atau sesama jenis supaya Mawar dapat mengakhiri hubungannya dengan penulis. Mungkin itu cara terakhir Mawar supaya dapat memutuskan hubungan dengan tenang (huffh...). Hingga pada suatu saat Mawar memiliki kehendak lain untuk mengakhiri hubungannya dengan penulis. Dan pada saat itu juga penulis merasakan semua usahanya yang dilakukan oleh Mawar merupakan hal yang paling berharga buat penulis.
Berselang waktu yang berjalan, semua kenangan yang ada pada hubungan penulis dengan Mawar mudah sekali diingat untuk direnungi sebagai refleksi penulis. Dengan perenungan yang dirasakan oleh penulis. Penulis ingin menjalin hubungannya lagi dengan Mawar dan Mawar pun menerimanya kembali. Sungguh sabar sekali Mawar menghadapi sikap penulis yang seperti ini. Sebenarnya si penulis mempunyai komitmen pada dirinya sendiri kalau si penulis tidak mempunyai kesempatan berhubungan untuk kedua kalinya yang juga sering-sering disebut penulis yaitu, no second chance... Penulis telah melanggar komitmennya sendiri karena perasaan si penulis setelah penuh dengan berbagai refleksinya menganggap bahwa si penulis ternyata masih memiliki rasa sayang dan cinta yang lebih besar daripada sebelumnya kepada Mawar karena melihat berbagai usaha beserta perjuangan Mawar selama ini. Setelah merajut kembali hubungan asmara penulis dengan Mawar, penulis merasakan ada yang berbeda dengan sikap Mawar. Mungkin sikap yang diberikan Mawar ini adalah keinginan penulis dari dulu untuk Mawar sendiri. Semua sudah berkebalikan antara sikap Mawar dengan sikap penulis, yaitu sikap Mawar sekarang yang mulai cuek dengan si penulis dan sebaliknya, sikap penulis menjadi sangat perhatian kepada Mawar. Sikap yang berkebalikan ini dapat penulis rasakan karena kembali lagi pada sikap Mawar yang sudah berubah dengan penulis. Sempat penulis bertanya kepada Mawar, “kenapa sikap kamu menjadi seperti ini Mawar?” ehm2..., dan si Mawar pun menjawab “aku masih trauma honey bunny sweety...” (String - ost. reg spasi hot). Si penulis dengan kaget berpikir, ternyata sikap yang pernah dilakukan oleh penulis kepada Mawar menjadikan Mawar trauma kepada penulis. Penulis ber-refleksi lagi, apakah masih pantas penulis melanjutkan hubungan dengan Mawar? Penulis takut akan Mawar kelak menjadi trauma untuk kedua kalinya entah dengan sikap penulis yang berikutnya belum dipastikan oleh Mama loreng. Tanpa panjang lebar, penulis ingin mengungkapkan permintaan maaf yang tulus dan dengan sebesar-besarnya kepada Mawar yaitu berupa bunga mawar warna jingga tujuh rupa. Jujur sejak pertama kali penulis berhubungan dengan Mawar, si penulis tidak pernah memberikan bunga-bunga kepada Mawar yang bisa dengan usaha dari penulis yang tinggal memetik dari pekarangan tetangga, yang pada saat itu belum sempat terpikirkan oleh penulis. Kembali ke mawar jingga tujuh rupa, dari ketulusan penulis untuk meminta maaf kepada Mawar, penulis menyatakan kepada Mawar untuk bersikap kembali kepada Mawar seperti sedia dulu kala karena penulis sudah terbiasa dengan sikap Mawar yang dulu itu. Si penulis sudah merasakan bahwa Mawar yang sekarang bukanlah Mawar yang dulu lagi. Semua sudah tidak ada lagi Mawar unik yang berbinar-binar. Kesepian mendatangi perasaan penulis hingga saat ini. Berangkat dari tulisan ini semua kembali pada penulis untuk berusaha dan berjuang kembali untuk mendapatkan Mawar yang dulu dan yang tiada duanya.
Dari sikap Mawar yang seperti ini, semuanya menjadikan penulis sangat mengerti akan apa yang dinamakan dengan cinta, kasih sayang yang sesungguhnya dengan apa yang telah dimiliki oleh masing-masing. Kita tidak bisa memaksakan kehendak kita untuk menjadikan yang terbaik. Semuanya yang terbaik ada pada kekuasaan Tuhan dan kekurangan ada pada diri kita sendiri dan kita semestinya mencintai kekurangan kita untuk dijadikan suatu kelebihan. Semuanya nggak ada yang bisa dikatakan sempurna. Suatu kekurangan dalam berpasangan merupakan suatu komplementer dalam hidup. Saling mengetahui dan saling mengisi agar semuanya dapat serasi dan seimbang. Jika dalam hidup banyak memiliki kesamaan itu merupakan bukanlah permainan dalam kehidupan dengan istilah sayur bening yang terlampau beningnya hingga tidak nampak akan keberadaan sayurnya.
Sebelumnya dengan mengurangi rasa hormat pada sang pacar, si penulis menyamarkan namanya supaya sang pacar jangan menjadi public figure pada tulisan ini. Karena yang dipublikasikan adalah perjuangan cintanya, bukan namanya. Sang pacar disini kita sebut saja dengan nama Mawar seperti nama samaran yang ada di media cetak lainnya.
Yap, kita mulai dengan pembukaan dari awal dengan alur maju mundur. Mawar dengan si penulis sudah merajut hubungan selama beberapa tahun lamanya. Dari hubungan yang lama itu, si penulis ingin menceritakan awal bertemunya dengan Mawar yang disengaja. Perkenalan ini pada awalnya tercipta melalui perbincangan via telepon genggam dan media pesan singkat yang berkelanjutan karena merasa adanya kecocokan dalam berbincang-bincang. Karena jauhnya jarak tempuh antara si penulis dengan Mawar, pada suatu saat bertemulah pada suatu acara yaitu nonton bioskop, yang merupakan acara yang sangat umum dan digemari oleh berbagai kalangan, dan sebenarnya yang membuat acara itu adalah si penulis, karena si penulis ingin bertemu dengan Mawar. Setelah bertemunya anak adam dan hawa tersebut, timbullah rasa benih-benih yang saat itu belum tahu benih itu seperti apa. Singkatnya terjadilah suatu hubungan asmara yang katanya seperti itu atau pada umumnya biasa dikatakan dengan in Relationship.
Oh.. iya hubungan antara si penulis dengan Mawar memiliki hubungan jarak jauh karena perbedaan kota dan waktu. Long Distance Relationship ini tidak menjadikan suatu permasalahan bagi si penulis yang pada umumnya orang menjalin hubungan baru-baru ini seperti hangatnya susu putih dengan campuran jahe hangat yang sangat nikmat. Semakin dinikmati semakin hangat pula rasanya, Hmmm... Si penulis merasakan sangat beruntung sekali telah menjalin hubungan dengan Mawar. Keberuntungan itu didapat karena cara dalam memperhatikan si Penulis beda daripada yang lain dan beda dengan wanita-wanita umum yang sudah ter-stempel dari pabriknya. Dengan berjalannya seiring waktu memasuki bulan pertama hingga bulan-bulan berikutnya si Penulis sudah merasa nyaman sekali dengan Mawar karena dilihat dari kacamata penulis, Mawar sudah cukup melengkapi hidupnya (namanya juga cinta...). Setiap perhatian yang diberikan Mawar kepada penulis seperti tidak ada habisnya dan yang pastinya tidak ada bosannya bagi Mawar untuk memberikan curahan kasih sayangnya kepada penulis. Apa yang penulis lakukan yang tidak sesuai dengan kehendaknya, Mawar langsung memberikan pengertiannya berupa nasehat-nasehat yang kadang-kala tidak digubris si penulis dan pada akhirnya membuat Mawar marah-marah kepada si penulis. Penulis yakin ungkapan marah yang diberikan oleh Mawar adalah rasa kasih sayangnya Mawar kepada si penulis. Penulis kerap kali membuat marah Mawar karena penulis suka menunda apa yang harus dikerjakan atau yang dilakukan hingga akhirnya pekerjaannya tertinggal. Mawar sangat sabar sekali menghadapi sikap penulis yang sering membuat kecewa Mawar.
Dalam menjalani hubungan cinta ini, si penulis memiliki sikap yang agak cuek terhadap Mawar, dan Mawar sendiri kurang begitu suka dengan sikap si penulis. Dari sinilah Mawar mulai berusaha dengan segala caranya agar si penulis bisa perhatian kepada Mawar. Namun si penulis tidak bisa merasakannya usaha Mawar dalam memberi pengertian kepada si Penulis. Pernah suatu kali Mawar datang ke kota si penulis hanya untuk menjemput si penulis supaya bisa pulang kembali ke kotanya Mawar (ohh...my hero). Perjuangan yang seperti itu tidak seberapa dibandingkan dengan perjuangan Mawar yang berikutnya untuk dapat memperhatikan si penulis. Sejak dahulu Mawar hanya berkata pada si penulis “aku cuma butuh perhatian dari kamu..” namun si penulis merasakan perhatian yang diberikan untuk Mawar sudah cukup. Dan perkataan Mawar yang seperti tadi kembali terucap dan kembali lagi terucap hingga kembali lagi terucap. Penulis akhirnya bertanya pada beberapa temannya, dan akhirnya penulis mendapatkan kesimpulan bahwa Mawar itu sangat berlebihan untuk mendapatkan perhatian (saat itu penulis masih dengan perasaan cueknya..). Padahal memang si penulis yang kurang memberikan perhatiannya kepada Mawar dan kembali ke sikap penulis, yaitu perbedaan merupakan suatu hal yang wajar.. Apa waktu itu si penulis terlalu menyatukan cinta dengan rasional??! Jadinya ya seperti itulah, terlalu sulit diungkapkan dengan kata-kata.
Kembali pada suatu permasalahan yang intinya ada pada perhatian lagi. Si penulis tetap dengan sikap cueknya dan Mawar memiliki sikap yang tetap perhatian kepada si penulis. Namun pada suatu saat si penulis memang terkesan lebih cuek kepada Mawar karena penulis merasa sudah cukup dengan perhatian yang diberikan oleh Mawar. Kecuekan sikap penulis ternyata menjadikan sikap Mawar bukannya putus harapan untuk menjalin hubungannya dengan penulis namun sebaliknya, Mawar lebih berusaha untuk tetap memberi perhatiannya kepada penulis. Penulis merasa bahwa apa yang dilakukan oleh Mawar bukanlah suatu hal yang seharusnya diberikan kepada penulis. Penulis pernah mengatakan pada Mawar, “kamu jangan terlalu berkorban demi aku...” setelah penulis berkata seperti itu lagi-lagi Mawar semakin berusaha untuk tetap menjalin hubungan dengan penulis. Terlebih si penulis meminta Mawar untuk mengakhiri hubungan yang telah lama ini karena pada saat itu penulis tidak ingin melihat usaha Mawar yang sia-sia. Sebuah keputusan yang diambil Mawar bukan untuk segera mengakhiri hubungannya dengam penulis namun Mawar lebih memilih untuk mempertahankan hubungannya dengan penulis (ex. Love is Hero). Semua berjalan seperti cinta bertepuk sebelah tangan yang menjadikan Mawar makin mempertahankan hubungannya dengan penulis. Penulis langsung berpikir kalau Mawar benar-benar berusaha supaya semuanya tetap kembali seperti sedia dulu kala. penulis sempat berpikir kalau apa yang dilakukan si penulis terhadap Mawar sudah sungguh kelewatan dan penulis berpikir juga kalau si penulis sudah nggak pantas lagi menjalin hubungannya dengan Mawar. Apa yang semua dipikirkan oleh penulis semua sudah menjadi keputusan penulis untuk melanjutkan hubungan ini dengan Mawar namun apa yang dipikirkan ternyata berubah semua dengan kehendak penulis. Mawar sudah terlanjur kehabisan cara untuk mempertahankan hubungannya lagi dengan sikap penulis yang dulu-dulu sangat sangat dan sangat cuek kepada Mawar. Pernah terjadi lagi, Mawar dengan cara terakhirnya menyuruh penulis untuk berselingkuh kepada seseorang entah lawan jenis atau sesama jenis supaya Mawar dapat mengakhiri hubungannya dengan penulis. Mungkin itu cara terakhir Mawar supaya dapat memutuskan hubungan dengan tenang (huffh...). Hingga pada suatu saat Mawar memiliki kehendak lain untuk mengakhiri hubungannya dengan penulis. Dan pada saat itu juga penulis merasakan semua usahanya yang dilakukan oleh Mawar merupakan hal yang paling berharga buat penulis.
Berselang waktu yang berjalan, semua kenangan yang ada pada hubungan penulis dengan Mawar mudah sekali diingat untuk direnungi sebagai refleksi penulis. Dengan perenungan yang dirasakan oleh penulis. Penulis ingin menjalin hubungannya lagi dengan Mawar dan Mawar pun menerimanya kembali. Sungguh sabar sekali Mawar menghadapi sikap penulis yang seperti ini. Sebenarnya si penulis mempunyai komitmen pada dirinya sendiri kalau si penulis tidak mempunyai kesempatan berhubungan untuk kedua kalinya yang juga sering-sering disebut penulis yaitu, no second chance... Penulis telah melanggar komitmennya sendiri karena perasaan si penulis setelah penuh dengan berbagai refleksinya menganggap bahwa si penulis ternyata masih memiliki rasa sayang dan cinta yang lebih besar daripada sebelumnya kepada Mawar karena melihat berbagai usaha beserta perjuangan Mawar selama ini. Setelah merajut kembali hubungan asmara penulis dengan Mawar, penulis merasakan ada yang berbeda dengan sikap Mawar. Mungkin sikap yang diberikan Mawar ini adalah keinginan penulis dari dulu untuk Mawar sendiri. Semua sudah berkebalikan antara sikap Mawar dengan sikap penulis, yaitu sikap Mawar sekarang yang mulai cuek dengan si penulis dan sebaliknya, sikap penulis menjadi sangat perhatian kepada Mawar. Sikap yang berkebalikan ini dapat penulis rasakan karena kembali lagi pada sikap Mawar yang sudah berubah dengan penulis. Sempat penulis bertanya kepada Mawar, “kenapa sikap kamu menjadi seperti ini Mawar?” ehm2..., dan si Mawar pun menjawab “aku masih trauma honey bunny sweety...” (String - ost. reg spasi hot). Si penulis dengan kaget berpikir, ternyata sikap yang pernah dilakukan oleh penulis kepada Mawar menjadikan Mawar trauma kepada penulis. Penulis ber-refleksi lagi, apakah masih pantas penulis melanjutkan hubungan dengan Mawar? Penulis takut akan Mawar kelak menjadi trauma untuk kedua kalinya entah dengan sikap penulis yang berikutnya belum dipastikan oleh Mama loreng. Tanpa panjang lebar, penulis ingin mengungkapkan permintaan maaf yang tulus dan dengan sebesar-besarnya kepada Mawar yaitu berupa bunga mawar warna jingga tujuh rupa. Jujur sejak pertama kali penulis berhubungan dengan Mawar, si penulis tidak pernah memberikan bunga-bunga kepada Mawar yang bisa dengan usaha dari penulis yang tinggal memetik dari pekarangan tetangga, yang pada saat itu belum sempat terpikirkan oleh penulis. Kembali ke mawar jingga tujuh rupa, dari ketulusan penulis untuk meminta maaf kepada Mawar, penulis menyatakan kepada Mawar untuk bersikap kembali kepada Mawar seperti sedia dulu kala karena penulis sudah terbiasa dengan sikap Mawar yang dulu itu. Si penulis sudah merasakan bahwa Mawar yang sekarang bukanlah Mawar yang dulu lagi. Semua sudah tidak ada lagi Mawar unik yang berbinar-binar. Kesepian mendatangi perasaan penulis hingga saat ini. Berangkat dari tulisan ini semua kembali pada penulis untuk berusaha dan berjuang kembali untuk mendapatkan Mawar yang dulu dan yang tiada duanya.
Dari sikap Mawar yang seperti ini, semuanya menjadikan penulis sangat mengerti akan apa yang dinamakan dengan cinta, kasih sayang yang sesungguhnya dengan apa yang telah dimiliki oleh masing-masing. Kita tidak bisa memaksakan kehendak kita untuk menjadikan yang terbaik. Semuanya yang terbaik ada pada kekuasaan Tuhan dan kekurangan ada pada diri kita sendiri dan kita semestinya mencintai kekurangan kita untuk dijadikan suatu kelebihan. Semuanya nggak ada yang bisa dikatakan sempurna. Suatu kekurangan dalam berpasangan merupakan suatu komplementer dalam hidup. Saling mengetahui dan saling mengisi agar semuanya dapat serasi dan seimbang. Jika dalam hidup banyak memiliki kesamaan itu merupakan bukanlah permainan dalam kehidupan dengan istilah sayur bening yang terlampau beningnya hingga tidak nampak akan keberadaan sayurnya.
Komentar